Penggunaan drone pertanian semakin marak dalam mendukung pekerjaan petani modern. Mulai dari drone spraying dan spreading untuk penyemprotan pestisida maupun pupuk granular hingga drone mapping untuk pemetaan lahan, semuanya terbukti meningkatkan efisiensi waktu, biaya, serta tenaga. Namun, seiring meningkatnya penggunaan, ada pula risiko kecelakaan drone jika tidak dikelola dengan baik.
Meski jarang terjadi, satu insiden dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari sisi finansial maupun produktivitas di lahan. Tentu Anda tidak ingin mengalaminya, bukan? Mari simak penyebab kecelakaan drone serta cara pencegahannya dalam ulasan berikut!
Penyebab Kecelakaan Drone
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan drone pertanian, di antaranya:
Kesalahan Operator
Kurangnya keterampilan atau pengalaman operator merupakan penyebab utama kecelakaan drone. Misalnya, salah dalam mengatur ketinggian terbang, salah jalur penyemprotan, hingga gagal mengantisipasi kondisi lingkungan seperti angin kencang.
Kondisi Cuaca Buruk
Angin kencang, hujan deras, atau kabut tebal dapat mengganggu stabilitas penerbangan drone. Meski sebagian drone pertanian sudah dilengkapi sensor canggih, faktor cuaca ekstrem tetap dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Baca Juga: Mau Pilih Drone Pertanian yang Tepat? Kenali Dulu Komponen Kuncinya!
Gangguan Teknis dan Keausan Komponen
Drone pertanian memiliki komponen vital, seperti motor, propeller, baterai, dan radar. Jika komponen tersebut tidak dirawat, keausan atau kerusakan kecil dapat berujung pada kegagalan sistem. Contoh sederhana: propeller yang retak dapat membuat drone kehilangan kendali saat terbang.
Baterai Bermasalah
Penggunaan baterai di luar siklus normal atau overcharge dapat membuatnya cepat rusak. Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat membuat drone kehilangan daya secara mendadak saat terbang di udara.
Gangguan Sinyal atau Interferensi
Drone pertanian bergantung pada koneksi sinyal untuk menerima perintah. Meski jarang terjadi, namun gangguan dari menara telekomunikasi atau perangkat elektronik lain dapat memicu hilangnya koneksi yang membuat drone berisiko jatuh.
Kurangnya Pemeliharaan Berkala
Banyak operator hanya fokus pada penggunaan drone pertanian, tetapi jarang melakukan pemeriksaan rutin. Padahal, tanpa maintenance secara berkala, masalah kecil dapat berkembang menjadi penyebab kecelakaan serius.
Cara Mencegah Kecelakaan Drone
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:
Pelatihan Operator Secara Rutin
Operator wajib diberikan pelatihan ketat agar benar-benar paham mengenai standar pengoperasian drone pertanian. Dengan begitu, kesalahan manusia (human error) dapat ditekan seminimal mungkin.
Periksa Kondisi Drone Sebelum Terbang
Periksa kondisi drone sebelum beroperasi. Pastikan propeller tidak retak, baterai dalam kondisi penuh, radar berfungsi, serta motor bekerja normal. Meski sederhana, inspeksi pra-terbang dapat mencegah kerugian besar.
Perhatikan Jam Terbang Komponen
Komponen-komponen vital, seperti motor dan propeller memiliki umur pakai tertentu. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencatat durasi penggunaan atau jam terbang drone. Ganti komponen yang mendekati batas pemakaian agar tidak terjadi kerusakan mendadak saat beroperasi.
Gunakan Baterai Sesuai Anjuran
Hindari overcharge atau penggunaan baterai yang sudah melewati jumlah siklus pemakaian. Simpan baterai di area yang sejuk dan hindari paparan sinar matahari langsung.
Pantau Kondisi Cuaca Sebelum Operasi
Hindari menerbangkan drone saat kondisi angin kencang atau hujan lebat. Anda dapat menggunakan aplikasi prakiraan cuaca sebagai panduan sebelum mulai beroperasi.
Update Firmware dan Software
Pabrikan drone sering merilis pembaruan sistem untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan sistem. Oleh karena itu, pastikan firmware drone milik Anda selalu diperbarui agar dapat berfungsi optimal.
Gunakan Mode Otomatis saat Diperlukan
Drone pertanian yang kekinian sudah dilengkapi dengan flight plan otomatis yang lebih aman dan stabil dibandingkan terbang manual. Anda dapat memanfaatkan fitur ini agar jalur penyemprotan dan penyebaran lebih presisi serta aman.
Kesimpulan
Kecelakaan drone dapat saja terjadi jika operator mengabaikan perawatan dan prosedur pengoperasian. Namun, dengan pelatihan yang tepat, pemeriksaan rutin, serta disiplin terhadap penggunaan komponen, risiko kecelakaan drone dapat ditekan seminimal mungkin.
Satu hal penting yang juga tak boleh dilewatkan, yaitu Anda wajib menggunakan spare part drone pertanian yang asli. Dengan ini, niscaya drone pertanian Anda akan terhindar dari risiko kecelakaan!
***
Butuh drone pertanian yang terbukti tangguh dan andal? Atau, butuh aksesoris original untuk kebutuhan drone Anda? Di Tribuana Solusi Inovasi Teknologi (TSIT) semuanya ada!
TSIT adalah distributor dan dealer resmi drone pertanian DJI Agras T25, T25P, T50, dan T100. Selain itu, TSIT menyediakan juga drone mapping, seperti DJI Mavic 3 Multispectral, aksesoris asli, jasa pelatihan operator, serta konsultasi mengenai drone pertanian.
Tunggu apa lagi, langsung saja terhubung dengan TSIT dengan klik di sini!